Tim II KKN Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan program kerja multidisiplin perdananya dengan tajuk "Optimalisasi Pengolahan Pupuk" di Balai Desa Barang, pada hari Rabu (31/7/2024). Program kerja tersebut terdiri atas empat pokok pembahasan yang dibawakan oleh empat dari sembilan anggota Tim II KKN. Yumni Rahadatul Aisyi dari Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran bertugas untuk membawakan materi berjudul "Analisis Kandungan Pupuk"; dilanjutkan oleh Muhammad Fachri Choiruddin dari Jurusan Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang membawakan materi "Teknik Pemupukan"; materi "Desain Rencana Kemasan" yang dibawakan oleh Danu Fahri Janatan dari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik; hingga ditutup oleh Itsnan Andika Putra Yusuf dari Jurusan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui pembawaan materi "Teknik Pemasaran dan Pembuatan Akun E-commerce".
Program kerja ini dilatarbelakangi oleh kegiatan penelitian kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium pada pupuk milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Loh Jinawi di Desa Barang yang dilakukan oleh Yumni dan Fachri di Laboratorium Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada tanggal 23 Juli 2024. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pupuk milik BUMDes Loh Jinawi telah memenuhi standar kelayakan, karena mengandung zat nitrogen sebesar 1.11 % dengan standar minimal berdasarkan SNI adalah 0.40%, zat fosfor sebesar 1.44 % dengan standar minimal 0.10%, zat kalium sebesar 4.14 % dengan standar minimal yang harus dipenuhi adalah 0.20%, serta karbon organik sebesar 16.83 % dengan standar minimal yang berkisar di antara 9.80 – 32%. Hasil penelitian kandungan pupuk tersebut disampaikan oleh Yumni sebagai pemateri pertama pada kegiatan ini.
Selanjutnya, Fachri menjelaskan mengenai Teknik Pemupukan. Pemupukan terdiri atas tiga objek, yakni tanah, tanaman dan unsur hara, dengan dosis pemberian sebesar 10-20 gram per lubang tanaman selama 0 – 100 hari. Danu mengambil alih berjalannya materi dengan menjelaskan Desain Rencana Kemasan. Danu memaparkan bahwa sebuah kemasan setidaknya harus mengandung empat unsur berupa keamanan, kemudahan, pencitraan dan kepercayaan; serta terdiri atas empat komponen berupa merek produk, bahan material, konsep desain, dan kaidah labelisasi untuk memperkuat fungsinya. Tak hanya itu, Danu juga mengedukasi mengenai pemberian merek melalui pemeriksaan pada situs web https://dgip.go.id/, untuk memastikan agar merek yang dipilih oleh pemilik usaha tidak sama persis dengan pemilik usaha lainnya.
Kegiatan ini ditutup dengan materi “Teknik Pemasaran dan E-commerce” yang dibawakan oleh Itsnan. Itsnan memaparkan mengenai strategi pemasaran yang terbagi atas tiga bagian, yakni mengetahui analisis pasar beserta segmentasi, posisi, rencana, dan anggaran pemasarannya. Itsnan menjelaskan tutorial pembuatan akun e-commerce di platform Shopee dan cara mengunggah produk ke dalam akun e-commerce tersebut.
Peserta yang sebagian besar merupakan perangkat desa, terlihat antusias dalam memgikuti acara ini. Mereka turut memeriahkannya dengan melontarkan jokes yang mengundang gelak tawa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook